3 Mei 2012
KEDATANGAN Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Malang dijadikan ajang curhat bagi sejumlah komunitas di berbagai usaha kreatif. Hal ini terungkap ketika Mari menggelar diskusi dengan para komunitas ekonomi kreatif di Hotel Tugu, kemarin.
Hadir dalam pertemuan itu, perwakilan komunitas fashion, komunitas film, komunitas animasi, komunitas fotografi dan komunitas cosplay. Ahmad Rofiq, direktur PT Digital Global Maxinema, salah satu perusahaan di bidang film animasi mengatakan, minat masyarakat utamanya pelajar di dunia animasi sangat tinggi. Hanya saja, mereka tidak mempunyai tempat untuk mengapresiasikan hasil karyanya. “Kami sudah sering kali mem bi carakan masalah ini ke pemkot. Namun belum ada tanggapan sama sekali sampai sekarang. Makanya momen ketemu Bu Menteri (Mari Elka Pangestu) kami sampaikan semuanya,” ujar Rofiq, kemarin.Padahal dari sisi hasil karya yang sudah dihasilkan dengan melibatkan 20 pelajar SMKN, sudah pernah mendapatkan penghargaan dari Festival Film Indonesia (FFI). Yakni kategori film animasi terbaik tahun 2008 lalu. Selain itu, regulasi pemkot mengenai tayangan lokal kurang berpihak pada industri lokal. Akibatnya, warga Malang sendiri kurang mendapatkan pengetahuan seputar perfilman lokal.

Mari Elka Pangestu berbicara di dalam forum pelaku ekonomi kreatif yang berlangsung di Hotel TuguEny Erawatim, pengelola Warkop Malang, salah satu komunitas fotografi
  mengatakan, selama ini komunitasnya juga kurang mendapat perhatian 
dari  masyarakat ataupun pemerintah. Padahal, sebenarnya kata Enny, 
karya foto yang  dihasilkan teman-temannya bisa diakui di luar negeri. 
“Saya sendiri heran, di  luar negeri hasil foto kami sangat diakui 
bahkan dikagumi. Namun, ketika dibawa  di Malang, malah kurang mendapat 
perhatian,” ucap dia.
Sementara itu, Mari Elka Pangestu benjanji kepada para industri 
kreatif untuk  selalu mendukung kreativitas dari para pelaku ekonomi 
kreatif. Dari kementerian  sudah menyediakan sejenis website khusus 
untuk memperkenalkan produk ekonomi  kreatif, terutama di bidang 
perfilman dan musik.
“Lewat website yang kami sediakan bisa dimanfaatkan para pengusaha 
untuk  mempromosikan hasil karyanya,” kata Mari. Selain itu, juga 
disediakan link untuk  konsultasi dan tips-tips untuk me ngem bangkan 
ekonomi kreatif. Tak hanya itu,  dia juga berjanji kepada para pelaku 
ekomomi untuk memberikan dana jika memang  dibutuhkan.
Syaratnya, mereka bisa mengajukan proposal yang sesuai dengan visi 
dan misi  dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif. “Kami juga 
akan membentuk suatu  zona kreatif di Malang ini. Karena wilayah Malang 
ini sangat banyak sekali  ditemukan masyarakat yang kreatif,” tandas 
dia. (gus/ziz/radrmalang)
Keywords: animasi, dialog, ekonomi kreatif, FFI, film, komunitas, kreatif, Mari Elka Pangestu
No comments:
Post a Comment