TEMPO.CO , Jakarta
Jum'at, 04 Mei 2012 | 05:46 WIB
Kementerian Pariwisata siap menampung kreatifitas para animator Malang. Bahkan mereka bisa bisa memanfaatkan laman Kementerian guna pamer hasil karyanya. "Kami juga siap membantu dana jika dibutuhkan," kata dia.
Menurut dia, animasi berkarakter lokal bisa menjadi simbol obyek wisata di Malang. Kekuatan cerita daerah juga bisa dikembangkan seperti produk permainan, aksesoris, dan komik.
Karya animasi siswa Sekolah Menengah Kejuruan Malang meraih penghargan terbaik Festifal Film Indonesia 2008 kategori film animasi. Pemerintah Kota Malang tak merespon prestasi itu. Apalagi tak ada televisi lokal tertarik menayangkan film animasi karyanya.
Para animator dalam
komunitas pelaku industri kreatif mengeluhkan minimnya fasilitas dari
pemerintah. Mereka tak punya wadah mengekspresikan hasil karyanya.
"Padahal, sebagian memenangkan kompetisi internasional," kata direktur
PT Digital Global Maxinema, Ahmad Rofiq.Komunitas fotografi di Malang pun mengakui minimnya perhatian Pemerintah Kota Malang.
EKO WIDIANTO

suatu saat nanti,, saat kekayaan alam kita dah habis, saat itulah pemerintah kita akan insyaf Bro! dan kita sudah tertinggal jauh.
ReplyDeletebetul sekali
ReplyDelete